Latar Belakang
Brawijaya Accounting Fair (BAF) merupakan program kerja dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Acara ini diselenggarakan setiap tahun sebagai salah satu bentuk kontribusi mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya dalam pengembangan ilmu akuntansi di Indonesia.
Pada tahun 2010 ini, rangkaian acara BAF ’10 meliputi:
Maksud dan Tujuan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beberapa tahun terakhir menduduki posisi penting dalam dunia usaha di negeri ini. UMKM nyata-nyata memberikan kontribusi besar bagi PDB, menyerap banyak tenaga kerja, dan memiliki ketahanan terhadap krisis. Di Jawa Timur saja, separuh dari PDRB diperoleh dari UMKM. Pengembangan potensi UMKM sayangnya masih sering terkendala permodalan, terutama sulitnya mencari pinjaman pada entitas-entitas perkreditan. Sebagian besar UMKM belum mampu menyediakan laporan keuangan yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk mencairkan pinjaman. Para pelaku UMKM seringkali kesulitan melakukan penghitungan sendiri atas komponen-komponen laporan keuangan, sedangkan menyewa konsultan tidaklah berbiaya rendah.
Kesulitan membuat laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) oleh UMKM direspon IAI dengan menerbitkan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). SAK-ETAP disusun sedemikian rupa sehingga lebih sederhana dan mudah diterapkan dibanding SAK untuk entitas yang berakuntabilitas publik. UMKM yang telah memiliki sistem informasi dasar yang baik akan dengan mudah menggunakan standar baru ini. Tetapi UMKM yang belum menerapkan pengendalian yng baik tetap akan merasa kesulitan menerapkan SAK-ETAP.
Hal yang terasa sulit bagi para pelaku UMKM merupakan sesuatu yang mudah bagi mahasiswa jurusan akuntansi yang mempelajari bidang ilmunya secara kontinyu. Maka akan terasa ironis apabila mahasiswa tidak mempergunakan kemampuannya untuk membantu masyarakat, komunitas yang akan diterjuni di masa depan. Berkaca pula pada salah satu poin Tri Dharma perguruan tinggi yaitu ‘Pengabdian pada Masyarakat’, mahasiswa seharusnya tidak melulu mengeksplorasi ilmu di dalam tembok kampus namun juga menggunakan ilmu yang telah didapat untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Mahasiswa sebagai generasi penerus seharusnya peka terhadap situasi di luar lingkaran perguruan tinggi dan mengaplikasikan ilmunya secara nyata.
Hal tersebut di atas membuat Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya merasa perlu mengajak semua jurusan akuntansi perguruan tinggi seluruh Jawa Timur untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi UMKM dari sudut pandang ilmu akuntansi dan menemukan sebuah rumusan yang dapat digunakan untuk memberikan solusi yang tepat.
Rumusan ini diharap dapat diterapkan di daerah masing-masing peserta setelah acara berakhir sehingga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya pada pembangunan daerah secara berkelanjutan di Jawa Timur. Di masa depan, pengembangan daerah melalui jurusan akuntansi perguruan tinggi diharap dapat diikuti daerah lain di Indonesia.
Info Brawijaya Accounting Fair 2010
Untuk selengkapnya, dapat dibaca dengan mendownload booklet di link di bawah ini

Brawijaya Accounting Fair (BAF) merupakan program kerja dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Acara ini diselenggarakan setiap tahun sebagai salah satu bentuk kontribusi mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya dalam pengembangan ilmu akuntansi di Indonesia.
Pada tahun 2010 ini, rangkaian acara BAF ’10 meliputi:
- Simposium Mahasiswa Akuntansi se-Jawa Timur
- Outbond “Together To Be The Champion”
- Internal Event : Accounting Living in Harmony
Maksud dan Tujuan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beberapa tahun terakhir menduduki posisi penting dalam dunia usaha di negeri ini. UMKM nyata-nyata memberikan kontribusi besar bagi PDB, menyerap banyak tenaga kerja, dan memiliki ketahanan terhadap krisis. Di Jawa Timur saja, separuh dari PDRB diperoleh dari UMKM. Pengembangan potensi UMKM sayangnya masih sering terkendala permodalan, terutama sulitnya mencari pinjaman pada entitas-entitas perkreditan. Sebagian besar UMKM belum mampu menyediakan laporan keuangan yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk mencairkan pinjaman. Para pelaku UMKM seringkali kesulitan melakukan penghitungan sendiri atas komponen-komponen laporan keuangan, sedangkan menyewa konsultan tidaklah berbiaya rendah.
Kesulitan membuat laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) oleh UMKM direspon IAI dengan menerbitkan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). SAK-ETAP disusun sedemikian rupa sehingga lebih sederhana dan mudah diterapkan dibanding SAK untuk entitas yang berakuntabilitas publik. UMKM yang telah memiliki sistem informasi dasar yang baik akan dengan mudah menggunakan standar baru ini. Tetapi UMKM yang belum menerapkan pengendalian yng baik tetap akan merasa kesulitan menerapkan SAK-ETAP.
Hal yang terasa sulit bagi para pelaku UMKM merupakan sesuatu yang mudah bagi mahasiswa jurusan akuntansi yang mempelajari bidang ilmunya secara kontinyu. Maka akan terasa ironis apabila mahasiswa tidak mempergunakan kemampuannya untuk membantu masyarakat, komunitas yang akan diterjuni di masa depan. Berkaca pula pada salah satu poin Tri Dharma perguruan tinggi yaitu ‘Pengabdian pada Masyarakat’, mahasiswa seharusnya tidak melulu mengeksplorasi ilmu di dalam tembok kampus namun juga menggunakan ilmu yang telah didapat untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Mahasiswa sebagai generasi penerus seharusnya peka terhadap situasi di luar lingkaran perguruan tinggi dan mengaplikasikan ilmunya secara nyata.
Hal tersebut di atas membuat Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya merasa perlu mengajak semua jurusan akuntansi perguruan tinggi seluruh Jawa Timur untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi UMKM dari sudut pandang ilmu akuntansi dan menemukan sebuah rumusan yang dapat digunakan untuk memberikan solusi yang tepat.
Rumusan ini diharap dapat diterapkan di daerah masing-masing peserta setelah acara berakhir sehingga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya pada pembangunan daerah secara berkelanjutan di Jawa Timur. Di masa depan, pengembangan daerah melalui jurusan akuntansi perguruan tinggi diharap dapat diikuti daerah lain di Indonesia.
Info Brawijaya Accounting Fair 2010
Untuk selengkapnya, dapat dibaca dengan mendownload booklet di link di bawah ini

0 comments:
Posting Komentar