Kamis, Mei 15, 2014

DISDAS PERDANA HMJA PERIODE 2014

Pada hari Sabtu, 10 Mei 2014, Departemen Penelitian dan Pengembangan HMJA FEB UB kembali melaksanakan salah satu program kerjanya yaitu Diskusi Cerdas atau yang sering disebut dengan Disdas. Diskusi Cerdas perdana dalam kepengurusan HMJA periode 2014 ini mengambil tema mengenai “Leadership”. Sesuai temanya, acara disdas kali ini dikhususkan untuk internal Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi sendiri. 

 
Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, Arya Nusantara, dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua Himpunan, Agata Rangga. Dipimpin oleh Dirga Mahardika sebagai moderator, acara Disdas dimulai dengan membagi seluruh peserta dalam empat kelompok besar. Selanjutnya, moderator memberikan lima buah pertanyaan yang harus didiskusikan oleh setiap kelompok. Pertanyaan-pertanyan yang diberikan berkaitan dengan kepemimpinan serta sistem yang ada dalam HMJA Periode 2014. Seluruh kelompok diberikan kesempatan untuk berdiskusi selama 30 menit, namun karena aktif dan kritisnya setiap anggota kelompok, waktu diskusi diperpanjang untuk menampung seluruh pendapat dan pemikiran setiap anggota.

Para peserta Diskusi Cerdas Perdana HMJA 2014 sedang serius berdiskusi
Setelah semua kelompok selesai melakukan diskusinya masing-masing, acara berlanjut ke sesi presentasi dan tanya jawab oleh seluruh peserta diskusi. Dimulai dengan masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya untuk poin pertanyaan yang pertama yaitu mengenai apakah kesalahan yang terjadi dalam sebuah sistem di HMJA adalah kesalahan sistemnya atau kesalahan dari sumber daya manusianya (SDM). Dari hasil diskusi empat kelompok yang ada, semuanya berpendapat kesalahan yang terjadi dalam sebuah sistem terjadi karena SDM yang salah. Pendapat ini didasarkan pada pembentukan sistem itu sendiri yang dibuat atau direncanakan oleh SDM, sehingga jika terdapat kesalahan, sumber daya manusianya yang mungkin kurang benar dalam menjalankan sistemnya.

Pertanyaan kedua berhubungan dengan dua asas dasar yang dijunjung tinggi dalam kepengurusan HMJA yaitu profesionalitas dan kekeluargaan. Kapankah kedua hal ini diterapkan dan bagaimana proporsi dalam penerapannya. Setiap kelompok memiliki jawaban yang berbeda-beda namun secara umum seluruh peserta diskusi setuju bahwa penerapan profesionalitas dan kekeluargaan berjalan secara beriringan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh pengurus HMJA dengan seimbang.

Salah satu peserta Diskusi Cerdas Perdana HMJA 2014 sedang membacakan hasil diskusinya 
Selanjutnya, seluruh kelompok membacakan hasil diskusinya mengenai pertanyaan ketiga yaitu seperti apakah yang disebut dengan kepemimpinan efektif itu. Dalam sesi tanya jawab pertanyaan ketiga ini, Kahim memberikan sebuah pertanyaan mengenai kepemimpinan efektif yang seperti apakah yang baik menurut anggota HMJA. Kepemimpinan di mana visi misi tercapai, namun sekitar sistem kepemimpinan tersebut kurang mendapatkan manfaatnya, atau kepemimpinan ketika visi misi yang ada kurang tercapai dengan maksimal, namun sekitarnya mendapatkan manfaatnya. Berbagai pendapat dan pemikiran disampaikan oleh peserta diskusi, di mana kepemimpinan yang efektif lebih menitik beratkan pada proses yang dialami oleh seluruh bagian dalam sebuah sistem, sehingga meskipun visi misi tercapai dengan kurang maksimal, namun setiap orang mendapatkan manfaatnya.

Pertanyaan selanjutnya mengenai kaitan antara sifat individu dengan sikap individu. Dapat dikatakan sifat individu dan sikap individu saling berkaitan di mana sifat individu memengaruhi bagaimana seorang individu bersikap. Hal ini juga berhubungan dengan cara setiap individu memosisikan dirinya dalam sebuah forum.

                                Suasana Diskusi Cerdas Perdana HMJA 2014

Pertanyaan terakhir adalah mengenai top, middle, dan low management yang ideal dalam kepengurusan HMJA 2014. Banyak peserta diskusi merasa bingung dari sisi manakah top, middle, dan low management ini diterapkan. Rangga sebagai Kahim memberikan jawabannya di mana penentuan top, middle, dan low ini berhubungan dengan proses atau alur kaderisasi yang dilalui oleh masing-masing anggota, tanpa adanya kemungkinan kejadian luar biasa. Sehingga dapat dikatakan anggota yang belum melalui satu alur kaderisasi berada dalam manajemen lini atau berada dalam posisi low management. Anggota dalam middle management adalah mereka yang telah melalui satu alur kaderisasi, sehingga top management harus melalui lebih dari satu alur kaderisasi.

Seusai sesi presentasi dan tanya jawab, moderator menyampaikan garis besar dari diskusi cerdas kali ini. Seusai penyampaian kesimpulan, acara yang dilaksanakan di ruang D-6 FEB UB ini ditutup oleh MC. Dengan usainya acara Diskusi Cerdas yang pertama ini diharapkan setiap pengurus HMJA 2014 mampu lebih memahami, meningkatkan, dan menerapkan kemampuan kepemimpinannya dalam melaksanakan tugasnya dalam satu periode ke depan. AKUNTANSI SATU!

0 comments:

Posting Komentar